1. CUMI-CUMI KUTUB SELATAN (Mesonychoteuthis hamiltoni)

Berbeda dengan cumi-cumi raksasa (Architeutis) yang lengan dan
tentakelnya hanya dilengkapi penghisap dengan gigi2 kecil, lengan dan
tentakel cumi-cumi kutub selatan ini juga dilengkapi dengan pengait
tajam.
Cumi-cumi ini merupakan cumi-cumi terbesar melebihi ukuran dan daya tahan cumi-cumi raksasa. Selain itu
cumi-cumi kutub selatan merupakan binatang dengan mata yang paling besar di dunia binatang.
Cumi-cumi ini merupakan cumi-cumi terbesar melebihi ukuran dan daya tahan cumi-cumi raksasa. Selain itu
cumi-cumi kutub selatan merupakan binatang dengan mata yang paling besar di dunia binatang.
2. KEPITING YETI (Kiwa hirsuta)
Kiwa hirsuta adalah kepiting yang ditemukan pada tahun 2005 di Samudera
Pasifik Selatan. Kepiting dengan panjang sekitar 15 cm ini, mempunyai
ciri khas jumlah setae (bagian tubuh yang menyerupai bulu) yang menutupi
bagian kaki/capitnya.
3. TIKUS MONDOK BERHIDUNG BINTANG (Condylura cristata)
Tikus mondok ini mempunyai bulu-bulu anti air berwarna coklat kehitaman
dan kaki berukuran besar serta ekor yang panjang dan tebal yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak untuk musim semi.
Tentakel2 di hidungnya sangat sensitif dan dilapisi oleh organ2 sensor Eimer. Diameter hidungnya sekitar 1 cm dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya.
Tikus mondok ini tidak mempunyai kemampuan penglihatan jadi alat2 sensor inilah yang digunakan untuk mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil seperti serangga air, cacing dan moluska.
Merupakan binatang tercepat dalam memangsa mangsanya, paling cepat hanya membutuhkan 120 milidetik untuk mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya. Otaknya dapat memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8 milidetik. Kecepatan ini adalah batas kecepatan dari sel-sel syaraf di otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki kemampuan untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan gelembung udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian menghirup gelembung udara tadi kembali untuk mencium bau mangsanya.
Tentakel2 di hidungnya sangat sensitif dan dilapisi oleh organ2 sensor Eimer. Diameter hidungnya sekitar 1 cm dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya.
Tikus mondok ini tidak mempunyai kemampuan penglihatan jadi alat2 sensor inilah yang digunakan untuk mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil seperti serangga air, cacing dan moluska.
Merupakan binatang tercepat dalam memangsa mangsanya, paling cepat hanya membutuhkan 120 milidetik untuk mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya. Otaknya dapat memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8 milidetik. Kecepatan ini adalah batas kecepatan dari sel-sel syaraf di otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki kemampuan untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan gelembung udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian menghirup gelembung udara tadi kembali untuk mencium bau mangsanya.
0 komentar:
Posting Komentar