RENUNGAN TAHUN BARU 2013 MENURUT ISLAM: Makna
Tahun Baru, Sejarah Tahun Baru, Hukum Perayaan Awal Tahun Baru, Artikel
tahun Baru 1 Januari, Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?
Sejarah “tahun baru” masehi
Sejak
Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional.
Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan.
Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya
bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal
tahunnya.
Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender
tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan menjadi: 1)
Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius,
7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12)
December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis”
dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara
pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan
“Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk
Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara
resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender
Gregorian.
Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa
Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan
dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa
penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun
yang baru.
Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu
biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya
libur. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam
upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak
saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret,
tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada
tanggal 1 Januari 45 SM.
»» Read More...